Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ad Code

Kontingen Sibolga sesalkan ketidak profesionalan juri Pedestrasu

Samsul Pasaribu
Sibolangit | Kontingen cabang gerakan pramuka Kwarcab Kota Sibolga pada kegiatan Pengembaraan Desember Tradisional (Pedestra) tingkat Sumatera Utara menyesalkan tidak profesionalnya dewan juri yang dihunjuk oleh Panitia penyelenggara dalam hal ini DKD Sumatera Utara. Tidak hanya menyesalkan, koncab Sibolga juga kecewa dengan kinerja dewan juri yang dinilai pilih kasih serta tidak punya integritas. Kekecewaan itu disampaikan oleh pembina pendamping Koncab Sibolga, Samsu
l Pasaribu sesaat setelah pengumuman kejuaraan disampaikan.

Menurut pria yang selalu dipanggil kak Sam ini, ketidak profesionalan juri terlihat dari mekanisme juri dalam melakukan penilaian, dimana khusus untuk kontingen cabang Sibolga dari berbagai lomba yang di ikuti ada beberapa cabang lomba dimana Sibolga tidak dinilai sama sekali. "Padahal, tidak ada aturan dan kesepakatan dalam rapat teknik yang dilanggar, tetapi kami secara sepihak tidak dinilai oleh dewan juri" katanya kepada PS Online, Senin (23/12).

Kata Samsul, untuk beberapa cabang lomba, seperti Sanitasi, pionering dan pembuatan tandu serta semaphore, Koncab Sibolga dirugikan dalam banyak hal, diantaranya untuk lomba sanitasi dan pionering Kota Sibolga tidak dinilai sama sekali. Hal ini dibuktikan dengan bahwa sepanjang perlombaan berlangsung bahkan hingga esok harinya, tidak ada satu orang dewan juri pun yang datang menilai. padahal dilihat dari kreteria penilaian sangat tidak mungkin dewan juri bisa menilai kecuali juri harus menyentuh langsung hasil kerja peserta dan bertanya beberapa hal terhadap peserta. "Pionering misalnya, adik adik sengaja bedagang hingga pagi untuk memastikan dewan juri datang bahkan kepada panitia juga sudah ditanya jawabnya nanti juga akan datang. tetapi sampai pagi menjelang, juri tidak datang sama sekali. Ironisnya saat ini dikonfirmasi atau dikonfrontir dengan panitia dan juri, mereka mengaku lebih memilih tidur daripada menilai" terang mantan presiden mahasiswa Ikopin ini.

Kejanggalan lainnya adalah untuk lomba sanitasi, hasil kerja peserta yang tidak masuk prioritas sama sekali bahkan dalam amatan koncab Sibolga tidak pernah dilirik oleh dewan juri justru menang. Medan, yang jelas jelas kami saksikan menukar hasil lombanya dengan air baru dan bersih malah menang. Begitu juga dengan kontingen Tapteng,  hasil kerjanya tidak dinilai sama sekali oleh dewan juri sebagai kerja yang memenuhi kreteria tetapi malah menang. Sesalnya "sanitasi itu kan penilaiannya dua tahap pertama dari hasil kemudian dilihat prosesnya. Nah, untuk Sibolga dua duanya masuk kreteria bahkan, kami percaya diri mengatakan kami yang paling bersih dari peserta lainnya, tetapi malah tidak menang. ada kontingen lain yang curang dan tidak memenuhi dua kreteria tersebut malah menang, kan aneh" tambahnya lagi.

Belum lagi, kita bicara soal pembuatan tandu dan teknis lomba semaphore. Semuanya tidak berjalan dengan profesional. Keluh mantan kedua DKC perionde 2004-2009 ini. Ditanya apakah keberatan itu sudah disampaikan kepada dewan juri dan panitia, Kak Sam langsung mengiyakannya. "o ya, begitu selesai diumumkan kita langsung protes, dan dewan juri juga mengakui semua kelalaian ini" katanya. Ditanya harapannya kedepan terkait penyelenggaraan Pedestrasu ini, pria yang sekarang menjabat sebagai ketua umum PB Germasi ini mengatakan, harus ada evaluasi besar besaran. Kwarda juga harus meminta maaf secara khusus kepada Kwarcab Sibolga. Dengan dana yang besar dan persiapan yang maksimal, adik adik kita datang mengikuti lomba malah tidak dinilai sama sekali. tambahnya.

PEDESTRASU 2013, SIBOLGA RAIH JUARA I MORSE

Ajang Pedestrasu 2013 yang dilaksanakan pada 19 s/d 22 Desember 2013 hanya berhasil memperoleh juara I lomba Morse yang diraih oleh sangga 2 putra Sibolga dibawah komando Arya Wirawan Panjaitan dan kawan kawan. Kejuaraan ini menjadi satu satunya yang diperoleh oleh Koncab Sibolga. Minimnya prestasi pada pedestrasu 2013 dikarenakan tidak profesionalnya dewan juri dalam melakukan penilaian. Ketidak profesionalan itu dibuktikan dengan pengakuai dewan juri yang mengatakan lalai dalam tugas dan tanggungjawabnya.  

Kontingen Sibolga pada Pedestrasu tahun 2013